- Musik Daerah/Tradisional
Musik tradisional atau musik daerah adalah musik yang menjadi identitas dalam daerah tertentu. Berikut adalah ciri-ciri musik tradisional:
- Melodi dan harmoninya cenderung bersifat sederhana dan memiliki ciri khas tertentu. Unsur musik yang sederhana membuat lagu mudah untuk diingat dan dinyanyikan bersama-sama.
- Lirik atau syairnya menggunakan bahasa daerah setempat. Misalnya, musik tradisional dari daerah Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda karena suku Sunda adalah suku yang berasal dari daerah Jawa Barat.
- Filsafat, tema, dan visi dalam musiknya sesuai dengan adat dan tradisi daerah tersebut. Biasanya, penyampaian visi tersebut dilakukan melalui syair lagu, namun kadang gerak melodi, harmoni, dan irama yang terdapat dalam musik tersebut juga memiliki filosofi tertentu.
- Pencipta musiknya bersifat anonim, alias tidak diketahui siapa pencipta aslinya.
- Musik daerah dilestarikan turun-temurun secara lisan, sehingga terdapat banyak variasi dari tema lagu yang sama.
- Biasanya tersusun dari tangga nada pentatonis, baik pentatonis pelog atau pentatonis slendro.
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang hanya terdiri dari lima nada pokok dengan frekuensi yang berbeda. Kombinasi antara kelima nada itu dengan irama tertentu lah yang biasanya dapat memberi ciri khas musik daerah dari daerah tertentu.
Musik daerah memiliki berbagai tujuan dalam permainannya. Musik daerah dapat digunakan sebagai hiburan, sarana komunikasi masyarakat, hingga untuk mengiringi tarian daerah, sebagai alat ritual adat atau keagamaan, serta sarana ekspresi diri pemusik. Pada umumnya, musik daerah yang dibuat untuk mengiringi ritual lebih rumit dan kompleks apabila dibandingkan dengan musik daerah yang dibuat untuk sarana hiburan masyarakat.
Musik daerah juga dapat dimainkan baik secara individu maupun bersama-sama. Jumlah pemain yang dibutuhkan tergantung dari jumlah instrumen musik yang digunakan untuk memainkan musik tersebut.
2.Musik Keroncong
Keroncong berawal dari musik yang dibawa pedagang dan pelaut Portugus, ketika mereka tiba di Nusantara mulai abad ke 16 M (tahun 1500an). Musik keroncong ini dikembangkan dari musik ini, terutama terlihat dari pengaruh ukulele dan gitar yang berasal dari alat musik Portugis yang diaebut braquinha.
Awalnya musik ini dinainkan oleh kalanga bawah, seperti para budak dan buruh yang bekerja pada orang Portugis. Perkembangan keroncong ini bisa terlihat dari pusat keroncong di wilayah Tugu, Jakarta. Penduduk wikayah ini dulunya kebanyakan adalah orang Mardijker, yaitu keturunan budak Portugis yang banyak mengadaptasi budaya Portugis. Keroncong Tugu menjadi jenis keroncong yang sangat populer pada masa penjajahan.
Lama kelamaan musik keroncong kaum kalangan atas seperti para penjajah Belanda dan orang Indo (campuran Belanda dan Indonesia).
Keroncong juga dahulu popular di kalangan penduduk asli Indonesia. Di kalangan priyayo, keroncong yang popular adalah yang menggabungkan pengaruh musik gamelan, yang disebut dengan keroncong Langgam Jawa.
Namun kepopuleran keroncong mulai meredum sejak tahun 1960an, seiring dengan masuknya pengaruh musik barat kontemporer seperti pop dan rock.
Alat musik yang dipakai di keroncong meliputi seruling, biola, cello, contrabass, cuk (ukulele dengan senar nilon), cak (Ukulele dengan senar logam), gitar, dan vokalis. Keroncong versi modern bisa menambahkan instrumen lain seperti saksofon dan keyboard.
Artis keroncong yang populer di masanya antara lain adalah Gesang, Waldjinah dan Hetty Koes Endang.
3.Musik dangdut
Musik dangdut diperkirakan mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1968. Gengre musik ini merupakan asimilasi dari beberapa jenis musik yang berkembang di Indonesia ketika itu, seperti qasidah, gambus, musik melayu Deli, dan termasuk pengaruh irama musik Amerika Latin di tahun 1950-an.
DANGDUT merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia. Irama musiknya sangat identik dengan ciri dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang. Jenis musik ini bahkan dianggap sebagai musik khas dari Indonesia.
Musik dangdut dianggap sanggat dekat dengan unsur-unsur hindustani (India), Melayu, dan Arab. Ini tak terlepas dari pengaruh ketiganya dalam lahirnya gengre musik ini.
Pengaruh musik India melalui film Bollywood, pertama kali dipopularkan oleh Ellya Khadam dengan lagu Boneka India.
Musik dangdut diperkirakan mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1968. Gengre musik ini merupakan asimilasi dari beberapa jenis musik yang berkembang di Indonesia ketika itu, seperti qasidah, gambus, musik melayu Deli, dan termasuk pengaruh irama musik Amerika Latin di tahun 1950-an.
Pengaruh musik India melalui film Bollywood, pertama kali dipopularkan oleh Ellya Khadam dengan lagu Boneka India. Lagu inilah yang dianggap sebagai cikal bakal musik dangdut. Setelah itu disusul dengan kelahiran tokoh-tokoh dangdut tahun 1968, diantaranya yaitu Rhoma Irama.
Penyebutan nama dangdut merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India.
Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan “dang-ding-dut” India. Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi dangdut saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.
Pengaruh India sangat kuat didalam genre musik dangdut di awal kelahirannya. Ini dapat kita lihat dari gaya harmoni dan instrumen. Lalu juga dipopulerkan dengan lagu-lagu dangdut klasik yang bertema India yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi dangdut populer seperti Rhoma Irama dengan lagunya yang berjudul Terajana, Mansyur S dengan lagunya yang berjudul Khana, Ellya Khadam dengan lagu Boneka India, dll.
4.Musik Perjuangan
lagu-lagu perjuangan adalah sebuah kreativitas yang diwujudkan dalam bentuk vokal maupun instrumen sebagai jiwa perjuangan yang harus dipelihara dan dilestarikan sebagai ekspresi semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
5.Musik Populer
Pertunjukkan musik adalah kegiatan puncak dalam seni musik yang merupakan kegiatan mempertunjukkan karya seni musik yang sudah dibuat oleh para musisi kepada para pengunjung pertunjukkan musik tersebut. Maka dari itu, para pemain musik akan menciptakan suasana yang menyenangkan ketika pertunjukkan musik sehingga para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan seusai mendatangi pertunjukkan musik tersebut. Pada pertunjukkan musik populer, pemain musik akan beraksi sedemikian rupa sehingga para pengunjung akan merasa terhibur. Pada pertunjukkan seni musik, unsur visual juga menjadi penting karena gerakan dari para pemain musik juga bisa menghibur para pengunjung pertunjukkan musik tersebut.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari pertunjukkan musik populer:
- Tempat pertunjukkan yang digunakan berada di luar ruangan atau out door.
- Jumlah penonton yang banyak dan heterogen.
- Panggung yang digunakan cenderung berukuran sangat besar.
- Menggunakan tata suara yang besar dan keras.
- Pakaian yang dikenakan oleh para pengunjung pertunjukkan sangat bebas.