Selasa, 11 April 2023

Kimia | Soal Kimia Polimer

 



Pemograman Dasar | Tugas Exelent Ticket

 


Simulasi Komunikasi Digital | Text Chat dan Video Chat

 





Kimia | Polimer

 Penjelasan Polimer

Link PDF : https://drive.google.com/file/d/1EZh7XqZWLw_imCbI23tZBZ7hKklr6k_D/view?usp=share_link

Bahasa Inggris/English | Narrative Text

 Soal Narrative Text Bahasa Inggris

link DOC : https://docs.google.com/document/d/1NYpvTmte1-CjhbH1Zmx-N-Bs4ACaXB_g/edit?usp=share_link&ouid=108411965059017120651&rtpof=true&sd=true


Rabu, 05 April 2023

Seni Budaya,27 Februari 2023

  1.  Musik Daerah/Tradisional
           Musik tradisional atau musik daerah adalah musik yang menjadi identitas dalam daerah tertentu. Berikut adalah ciri-ciri musik tradisional:

  • Melodi dan harmoninya cenderung bersifat sederhana dan memiliki ciri khas tertentu. Unsur musik yang sederhana membuat lagu mudah untuk diingat dan dinyanyikan bersama-sama.
  • Lirik atau syairnya menggunakan bahasa daerah setempat. Misalnya, musik tradisional dari daerah Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda karena suku Sunda adalah suku yang berasal dari daerah Jawa Barat.
  • Filsafat, tema, dan visi dalam musiknya sesuai dengan adat dan tradisi daerah tersebut. Biasanya, penyampaian visi tersebut dilakukan melalui syair lagu, namun kadang gerak melodi, harmoni, dan irama yang terdapat dalam musik tersebut juga memiliki filosofi tertentu.
  • Pencipta musiknya bersifat anonim, alias tidak diketahui siapa pencipta aslinya.
  • Musik daerah dilestarikan turun-temurun secara lisan, sehingga terdapat banyak variasi dari tema lagu yang sama.
  • Biasanya tersusun dari tangga nada pentatonis, baik pentatonis pelog atau pentatonis slendro.

Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang hanya terdiri dari lima nada pokok dengan frekuensi yang berbeda. Kombinasi antara kelima nada itu dengan irama tertentu lah yang biasanya dapat memberi ciri khas musik daerah dari daerah tertentu.

Musik daerah memiliki berbagai tujuan dalam permainannya. Musik daerah dapat digunakan sebagai hiburan, sarana komunikasi masyarakat, hingga untuk mengiringi tarian daerah, sebagai alat ritual adat atau keagamaan, serta sarana ekspresi diri pemusik. Pada umumnya, musik daerah yang dibuat untuk mengiringi ritual lebih rumit dan kompleks apabila dibandingkan dengan musik daerah yang dibuat untuk sarana hiburan masyarakat.

Musik daerah juga dapat dimainkan baik secara individu maupun bersama-sama. Jumlah pemain yang dibutuhkan tergantung dari jumlah instrumen musik yang digunakan untuk memainkan musik tersebut.

2.Musik Keroncong

Keroncong berawal dari musik yang dibawa pedagang dan pelaut Portugus, ketika mereka tiba di Nusantara mulai abad ke 16 M (tahun 1500an). Musik keroncong ini dikembangkan dari musik ini, terutama terlihat dari pengaruh ukulele dan gitar yang berasal dari alat musik Portugis yang diaebut braquinha.

Awalnya musik ini dinainkan oleh kalanga bawah, seperti para budak dan buruh yang bekerja pada orang Portugis. Perkembangan keroncong ini bisa terlihat dari pusat keroncong di wilayah Tugu, Jakarta. Penduduk wikayah ini dulunya kebanyakan adalah orang Mardijker, yaitu keturunan budak Portugis yang banyak mengadaptasi budaya Portugis. Keroncong Tugu menjadi jenis keroncong yang sangat populer pada masa penjajahan.

Lama kelamaan musik keroncong kaum kalangan atas seperti para penjajah Belanda dan orang Indo (campuran Belanda dan Indonesia).

Keroncong juga dahulu popular di kalangan penduduk asli Indonesia. Di kalangan priyayo, keroncong yang popular adalah yang menggabungkan pengaruh musik gamelan, yang disebut dengan keroncong Langgam Jawa.

Namun kepopuleran keroncong mulai meredum sejak tahun 1960an, seiring dengan masuknya pengaruh musik barat kontemporer seperti pop dan rock.

Alat musik yang dipakai di keroncong meliputi seruling, biola, cello, contrabass, cuk (ukulele dengan senar nilon), cak (Ukulele dengan senar logam), gitar, dan vokalis. Keroncong versi modern bisa menambahkan instrumen lain seperti saksofon dan keyboard.

Artis keroncong yang populer di masanya antara lain adalah Gesang, Waldjinah dan Hetty Koes Endang.

3.Musik dangdut 

Musik dangdut diperkirakan mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1968. Gengre musik ini merupakan asimilasi dari beberapa jenis musik yang berkembang di Indonesia ketika itu, seperti qasidah, gambus, musik melayu Deli, dan termasuk pengaruh irama musik Amerika Latin di tahun 1950-an.

DANGDUT merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia. Irama musiknya sangat identik dengan ciri dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang. Jenis musik ini bahkan dianggap sebagai musik khas dari Indonesia.

Musik dangdut dianggap sanggat dekat dengan unsur-unsur hindustani (India), Melayu, dan Arab. Ini tak terlepas dari pengaruh ketiganya dalam lahirnya gengre musik ini.

Pengaruh musik India melalui film Bollywood, pertama kali dipopularkan oleh Ellya Khadam dengan lagu Boneka India.

Musik dangdut diperkirakan mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1968. Gengre musik ini merupakan asimilasi dari beberapa jenis musik yang berkembang di Indonesia ketika itu, seperti qasidah, gambus, musik melayu Deli, dan termasuk pengaruh irama musik Amerika Latin di tahun 1950-an.

Pengaruh musik India melalui film Bollywood, pertama kali dipopularkan oleh Ellya Khadam dengan lagu Boneka India. Lagu inilah yang dianggap sebagai cikal bakal musik dangdut. Setelah itu disusul dengan kelahiran tokoh-tokoh dangdut tahun 1968, diantaranya yaitu Rhoma Irama.

Penyebutan nama dangdut merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India.

Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan “dang-ding-dut” India. Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi dangdut saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.

Pengaruh India sangat kuat didalam genre musik dangdut di awal kelahirannya. Ini dapat kita lihat dari gaya harmoni dan instrumen. Lalu juga dipopulerkan dengan lagu-lagu dangdut klasik yang bertema India yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi dangdut populer seperti Rhoma Irama dengan lagunya yang berjudul Terajana, Mansyur S dengan lagunya yang berjudul Khana, Ellya Khadam dengan lagu Boneka India, dll.

4.Musik Perjuangan

lagu-lagu perjuangan adalah sebuah kreativitas yang diwujudkan dalam bentuk vokal maupun instrumen sebagai jiwa perjuangan yang harus dipelihara dan dilestarikan sebagai ekspresi semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

5.Musik Populer

Pertunjukkan musik adalah kegiatan puncak dalam seni musik yang merupakan kegiatan mempertunjukkan karya seni musik yang sudah dibuat oleh para musisi kepada para pengunjung pertunjukkan musik tersebut. Maka dari itu, para pemain musik akan menciptakan suasana yang menyenangkan ketika pertunjukkan musik sehingga para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan seusai mendatangi pertunjukkan musik tersebut. Pada pertunjukkan musik populer, pemain musik akan beraksi sedemikian rupa sehingga para pengunjung akan merasa terhibur. Pada pertunjukkan seni musik, unsur visual juga menjadi penting karena gerakan dari para pemain musik juga bisa menghibur para pengunjung pertunjukkan musik tersebut.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari pertunjukkan musik populer:

  • Tempat pertunjukkan yang digunakan berada di luar ruangan atau out door.
  • Jumlah penonton yang banyak dan heterogen.
  • Panggung yang digunakan cenderung berukuran sangat besar.
  • Menggunakan tata suara yang besar dan keras.
  • Pakaian yang dikenakan oleh para pengunjung pertunjukkan sangat bebas.

Kimia 23 Februari 2023

Catatan

 1.Teori/konsep asam dan basa

2.Ciri-ciri atau perbedaan dari larutan asam dan basa dan netral

3.Masing-masing 5 contoh larutan asam,basa dan netral

4.Bagaimana cara pengujian terhadap larutan asam,basa dan netral

Jawaban

1. Menurut Teori Arrhenius

  1. Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H⁺.

    Contoh :

    CH₃COOH → H⁺ + CH₃COO⁻

    HCl → H⁺ + Cl⁻

    Basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH⁻.

    Contoh :

    NaOH → Na⁺ + OH⁻

    KOH → K⁺ + OH⁻

    2. Menurut Bronsted-Lowry

    Asam yang telah melepaskan satu proton akan membentuk spesi atau zat yang disebut basa konjugasi.

    Contoh:  

    asam ⇄ proton + basa konjugasi  

    HCl ⇄ H ⁺ + Cl⁻

    H₂SO₄ ⇄ H⁺ + HSO₄⁻

    Basa yang telah menerima satu proton akan membentuk spesi atau zat yang disebut asam konjugasi.  

    Contoh:  

    basa + proton ⇄ asam konjugasi  

    HCO₃⁻ + H ⁺ ⇄ H₂CO₃

    OH ⁻ + H ⁺ ⇄ H₂O

    3. Menurut Lewis

    Asam adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas.

    Basa adalah spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas.

  2. Ciri-Ciri Asam-Terasa asam (tidak disarankan untuk mencicipi zat yang belum diketahui, -terutama asam kuat)-Bersifat korosif (merusak benda termasuk kulit manusia, menimbulkan karat)-Menghantarkan arus listrik (konduktor) karena termasuk larutan elektrolit-Dapat merubah warna kertas lakmus biru menjadi merah-Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7). Semakin rendah derajat pH, semakin kuat sifat keasamannya.-Bereaksi dengan logam-Jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+)-Pada asam kuat, terasa menyengat saat disentuh2. Ciri-Ciri Basa-Terasa pahit-Beberapa zat basa bersifat racun bagi tubuh manusia-Wujudnya jika dimurnikan berupa kristal padat-Terasa licin di kulit seperti sabun (jangan menyentuh basa kuat)-Jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-)-Merubah warna kertas lakmus merah menjadi biru-Derajat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7), semakin tinggi derajat pH, semakin kuat sifat basanya
  3. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari–hari tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur dapat diperoleh dari air laut.
  4. Penentuan asam, basa dan netral dengan menggunakan kertas lakmus dapat diketahui apabila suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi warna biru maka larutan tersebut bersifat basa. Apabila suatu larutan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi warna merah maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan jika suatu larutan tidak mengubah warna lakmus merah dan tidak mengubah warna kertas lakmus biru maka larutan tersebut bersifat netral.



Selasa, 04 April 2023

Kelompok Kimia 14 Maret 2023

                                                         X TKJ

Kelompok I:               

  1. Ehren
  2. Aditya
  3. Andika
  4. Putra
Kelompok II:
  1. Dzaky
  2. Dofan
  3. Arya
  4. Rama
Kelompok  III:
  1. Dea 
  2. Odhy
  3. Vio
  4. Indra
Kelompok IV:
  1. Fajar
  2. Ridwan
  3. Evan
  4. Samuel
Kelompok V:
  1. Aqil
  2. Ramadika
  3. Nara
  4. Rasya

Kelompok VI:
  1. Alit
  2. Yoga
  3. Tyo
  4. Sandy

Kelompok VII:
  1. Fata
  2. Madhu
  3. Wijesta
  4. Daffa
Kelompok VIII:
  1. Diky
  2. Krisna
  3. Jo
  4. Ardika

Sejarah 21 Februari 2023

                                                     Latihan Soal

1.Sebut dan jelaskan sebab sebab keruntuhan Kerajaan Majapahit!

2.Jelaskan keadaan politik Kerajaan Kediri!

3.Sebut dan jelaskan isi dan makna dari Sumpah Palapa!

4.Jelaskan bagaimana peranan Selat Malaka dalam jalur perdagangan Nusantara!

5.Jelaskan kehidupan politik Kerajaan Singasari!

6.Sebutkan Peninggalan karya sastra Kerajaan Kediri!

7.Sebutkan kerajaan-kerajaan bercorak Buddha!

8.Sebutkan isi dari Prasasti Hantang!

9.Sebut dan jelaskan 2 kitab karya sastra Kerajaan Majapahit!

10.Jelaskan kehidupan agama Kerajaan Buleleng!

11.Sebutkan Raja-Raja yang pernah memerintah pada masa Kerajaan Singasari!

12.Jelaskan bagaimana peran Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara!

13.Jelaskan kehidupan agama pada masa Kerajaan Singasari!

14.Jelaskan bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha!

15.Bagaimana akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dengan Nusantara pada kepercayaan?jelaskan!

Jawaban

1.Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit


  • 1. Perang Paregreg Dalam buku Hikayat Majapahit oleh Nino Oktorino, Hayam Wuruk atau Sri Rajasanagara lalu digantikan keponakan sekaligus menantunya, Wirakramawarddhana pada 1389. Pengangkatan ini ditentang Anak Hayam Wuruk, Bhattara Wirabhumi penguasa istana timur Majapahit. Wirabhumi dan Wirakramawarddhana juga sama-sama menginginkan istrinya menjadi pemimpin kerajaan kecil Lasem.Perang Paregreg lalu pecah pada 1404. Paregreg berarti peristiwa huru-hara. Pasukan istana barat lalu menewaskan Wirabhumi. Tetapi, kejayaan Majapahit tetap merosot dengan berpisahnya daerah-daerah Majapahit di luar Jawa dan wabah kelaparan pada 1426. Sementara itu, perselisihan internal kerajaan terus terjadi.
  • 2. Konflik internal Dikutip dari Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara karya Deni Prasetyo, Ratu Suhita anak Wirakramawarddhana memimpin hingga wafat. Karena tidak memiliki anak, ia digantikan adiknya, Bhre Tumapel Dyah Kertawijaya. Raja Kertawijaya tidak lama memerintah di Kerajaan Majapahit. Ia segera digantikan Bhre Pamotan yang bergelar Sri Rajasawardhana yang juga memerintah hanya tiga tahun. Lalu antara 1453-1456, Kerajaan Majapahit tidak memiliki seorang raja pun karena pertentangan dalam keluarga kerajaan. Perebutan kekuasaan dari tahun 1466-1500 menyebabkan kerajaan ini semakin mengalami kemunduran.
  • 3. Pengaruh Dinasti Ming Perdagangan rempah-rempah yang pesat di daerah kekuasaan Majapahit semakin maju ketika pengaruh Kerajaan Majapahit justru semakin berkurang. Hal ini mendorong komunitas perdagangan di pantai Sumatra, Malabar India, dan lain-lain berdagang di luar kerajaan atau secara independen.Kemunduran pengaruh Kerajaan Majapahit bersamaan dengan menguatnya ekspansi Dinasti Ming dari China di bawah Kaisar Cheng-Tsu atau Yung Lo. Pihak dinasti lalu berhubungan dagang dan politik dengan orang-orang di pelabuhan Nusantara yang sebelumnya memberi upeti pada Kerajaan Majapahit. Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming lalu memperluas pengaruh dinasti ke Asia Tenggara, termasuk Jawa, Sumatra, dan Malaka. Ia memperkuat hubungan dengan kerajaan setempat sambil menyebarkan agama Islam
  • 4. Kebangkitan Malaka,Malaka menjadi jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke India dan wilayah lainnya. Untuk mendapat suplai bahan pangan, penguasa Kerajaan Malaka mengirim upeti pada Majapahit di Jawa. Tetapi, orang-orang Malaka tersebut juga mendorong orang-orang keturunan China, Persia, dan Tamil di kota-kota pelabuhan utara Jawa untuk berdagang ke Malaka dan merdeka dari Kerajaan Majapahit selama abad ke-15.
  • 5. Kemunculan Kerajaan Islam Rempah-rempah menarik pedagang asing untuk pergi ke pelabuhan-pelabuhan pesisir Jawa. Sebab, saat itu perdagangan tidak lagi dimonopoli Kerajaan Sriwijaya, sementara Malaka belum berkembang pesat. Sambil berdagang, penyebaran agama Islam terjadi dari pedagang asal Asia Barat yang berlabuh ke pelabuhan-pelabuhan Majapahit. Raden Patah, keturunan Majapahit, kelak mendirikan desa muslim yang menjadi Kerajaan Demak. Demak lalu menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa lewat Wali Sanga. Faktor agama ini mendorong perlawanan politik dan perpecahan di wilayah Kerajaan Majapahit.
2.Kehidupan Politik

Keadaan politik pemerintahan dan keadaan masyarakat di Kediri ini dicatat dalam berita dari Cina, yaitu dalam kitab Ling-Wai-tai-ta yang ditulis oleh Chou K’u-fei pada tahun 1178 dan pada kitab Chu-fan-chi yang disusun oleh Chaujukua pada tahun 1225. Kitab itu melukiskan keadaan pemerintahan dan masyarakat zaman Kediri. Kitab itu menggambarkan masa pemerintahan Kediri termasuk stabil dan pergantian takhta berjalan lancar tanpa menimbulkan perang saudara. Di dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh tiga orang putranya dan empat pejabat kerajaan (rakryan), ditambah 300 pejabat sipil (administrasi) dan 1.000 pegawai rendahan. Prajuritnya berjumlah 30.000 orang dengan mendapat gaji dari kerajaan. Raja berpakaian sutra, memakai sepatu kulit, perhiasan emas, dan rambutnya disanggul ke atas. Jika bepergian, raja naik gajah atau kereta dengan dikawal oleh 500–700 prajurit. Pemerintah sangat memperhatikan keadaan pertanian, peternakan, dan perdagangan. Pencuri dan perampok jika tertangkap dihukum mati.

Setelah 58 tahun mengalami masa suram, Kerajaan Panjalu (Kediri) bangkit lagi sekitar tahun 1116. Raja yang memerintah, antara lain sebagai berikut.

1. Rakai Sirikan Sri Bameswara

Raja Bameswara pertama adalah Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Bameswara Sakalabhuwana Sarwwaniwaryya Wiryya Parakrama Digjayattunggadewa. Hal itu disebutkan pada Prasasti Pandlegan I yang berangka tahun 1038 Saka (1116 Masehi).

Raja Sirikan masih mengeluarkan prasasti lain, yaitu
  • Prasasti Panumbangan berangka tahun 1042 Saka (1120 M)
  • Prasasti Geneng berangka tahun 1050 Saka (1128 M)
  • Prasasti Candi Tuban berangka tahun 1052 Saka (1130 M)
  • Prasasti Tangkilan berangka tahun 1052 Saka (1130 M).

Prasasti lainnya adalah Prasasti Karang Reja berangka tahun 1056 Saka (1136 Masehi), tetapi tidak jelas siapa yang mengeluarkannya. Apakah dikeluarkan oleh Bameswara atau Jayabaya? Lencana kerajaan yang digunakan adalah tengkorak bertaring di atas bulan sabit yang disebut Candrakapala. Bameswara diperkirakan memerintah hingga tahun 1134 M.

2. Raja Jayabaya

Pengganti Raja Bameswara adalah Jayabaya yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana. Ia memerintah pada tahun 1057 Saka (1135 M).

Salah satu prasastinya yang menarik adalah Prasasti Talan berangka tahun 1508 Saka (1136 M) yang berisi pemindahan Prasasti Ripta (tahun 961 Saka) menjadi Prasasti Dinggopala oleh Raja Jayabaya. Dalam prasasti itu, ia disebutkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.

Lencana kerajaan yang dipakai adalah Narasingha, tetapi pada Prasasti Talan disebutkan pemakaian lencana Garuda Mukha. Pada Prasasti Hantang (1057 Saka) atau 1135 M dituliskan kata pangjalu jayati, artinya panjalu menang berperang atas Jenggala dan sekaligus untuk menunjukkan bahwa Jayabaya adalah pewaris takhta kerajaan yang sah dari Airlangga.

3. Raja Sarweswara

Pengganti Raja Jayabaya ialah Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Sarweswara Janardhanawatara Wijayagrajasama Singhanadaniwaryyawiryya Parakrama Digjayattunggadewanama. Sarweswara memerintah tahun 1159 hingga 1169. Lencana kerajaan yang digunakan adalah Ganesha.

4. Sri Aryyeswara

Raja Sarweswara kemudian digantikan oleh Sri Maharaja Rakai Hino Sri Aryyeswara Madhusudanawatararijamukha. Masa pemerintahan Raja Sri Aryyeswara hanya sampai tahun 1181 dan digantikan oleh Sri Maharaja Sri Kroncarryadipa Handabhuwanapalaka Parakramanindita Digjayattunggaduwanama Sri Gandra.

5. Sri Gandra

Pada masa pemerintahan Sri Gandra dikenal jabatan senapati sarwajala (laksamana laut). Dengan jabatan itu, diduga Kediri mempunyai armada laut yang kuat. Di samping itu, juga dikenal pejabat yang menggunakan nama-nama binatang, misalnya Kebo Salawah, Lembu Agra, Gajah Kuning, dan Macan Putih.

6. Kameswara

Kameswara memerintah Kerajaan Kediri tahun 1182–1185. Kameswara bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Tri Wikramawatara Aniwaryyawiryya Parakrama Digjayattunggadewanama. Pada masa pemerintahan Kameswara, seni sastra berkembang pesat.

7. Kertajaya

Setelah Kameswara mangkat, raja yang memerintah Kediri adalah Kertajaya atau Srengga. Gelar Kertajaya ialah Sri Maharaja Sarweswara Triwikramataranindita Srenggalancana Digjayattunggadewanama. Kertajaya adalah raja terakhir yang memerintah Kediri. Kertajaya memerintah Kediri tahun 1185–1222.

Pada masa pemerintahannya, Kertajaya sering berselisih pendapat dengan para brahmana. Para brahmana kemudian minta perlindungan kepada Ken Arok. Kesempatan emas itu digunakan Ken Arok untuk memberontak raja. Oleh karena itu, terjadilah pertempuran hebat di Ganter. Dalam pertempuran itu, Ken Arok berhasil mengalahkan Raja Kertajaya. Dengan berakhirnya masa pemerintahan Kertajaya, berakhir pula masa pemerintahan Kerajaan Kediri sebagai kelanjutan Dinasti Isana yang didirikan oleh Empu Sindok.


3. Isi Sumpah Palapa

Masih mengutip referensi yang sama di atas, isi dari sumpah tersebut ditemukan dalam naskah Pararaton, yang isinya adalah:

"Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi, sira Gajah Mada: 'Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa"

Artinya: Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin menikmati palapa (melepaskan puasa). Beliau Gajah Mada, "jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) menikmati palapa (melepaskan puasa).

Dijelaskan dalam buku Gajah Mada: Kisah Cinta dan Penaklukan-Penaklukannya oleh Sri Wintala Achmad, sekalipun sumpah tersebut dianggap sakral oleh sejarawan, namun ada beberapa sejarawan yang berpendapat bahwa sumpah ini juga menjadi refleksi dari ambisi Majapahit dalam menaklukkan wilayah di Nusantara melalui jalan perang.

4.selata malaka merupakan jalur yg sangat strategis untuk dilalui kapal para pedagang luar nusantara dan berperan penting dalam pelayaran perdagangan yang dilakukan oleh Indonesia dgn negara-negara lain contohnya negara India dan Cina.

5.Kehidupan Politik Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan teratur, Kertanegara telah membentuk badan-badan pelaksana. Raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian raja mengangkat penasihat yang terdiri atas rakryan i hino, rakryan i sirikan, dan rakryan i halu. Untuk membantu raja dalam pelaksanaan pemerintahan, diangkat beberapa pejabat tinggi kerajaan yang terdiri dari Rakryan Mapatih, Rakryan Demung dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, ada pegawai-pegawai rendahan. Untuk menciptakan stabilitas politik dalam negeri, Kertanegara melakukan penataan di lingkungan para pejabat. Orang-orang yang tidak setuju dengan cita-cita Kertanegara diganti. Sebagai contoh, Patih Raganata (Kebo Arema) diganti olehAragani dan Banyak Wide dipindahkan ke Madura, menjadi bupati Sumenep dengan nama Arya Wiraraja. Kartanegara berusaha memperluas kerajaan Singasari dengan gagasan Cakrawala Mandala. Pada tahun 1275, Kertanegara mengirim pasukan ke Sumatra dengan Ekspedisi Pamalau. Ia ingin menghadang pasukan Mongol yang berencana menggelar ekspansi. Selain itu Singasari juga menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura dan Gurun. Kartanegara juga menjalin persahabatan dengan Raja Campa untuk menghalau pasukan Mongol ke Jawa. Akan tetapi sebelum sampai ke Jawa, pasukan Mongol sudah dihadang oleh Jayakatwang dari kerajaan Kediri. Dalam serangan ini pula Kertanegara tewas besrta petinggi petinggi istana lainnya.

6.
1) Kakawin Bharatayudha yang ditulis oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh.
Isinya memperingati kemenangan Janggala atas Panjalu semasa raja Jayabaya.
 

2) Kitab Kresnayana karangan Empu Triguna, isinya menceritakan riwayat Kresna. Ia dikenal sebagai seorang anak yang nakal, tetapi sangat dikasihani oleh setiap orang karena ia suka menolong. Selain itu, ia mempunyai kesaktian yang luar biasa. Setelah dewasa ia kawin dengan Dewi Rukmini.
 

3) Kitab Sumarasantaka karangan Empu Monaguna, isinya menceritakan bidadari Harini yang kena kutuk kemudian menjelma menjadi seorang putri. Ketika masa kutukannya habis, ia kembali lagi ke kahyangan. 

4) Kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya ditulis oleh Empu Panuluh. Kitab Hriwangsa isinya menceritakan tentang perkawinan antara Kresna dengan Dewi Rukmini.
 

5) Kitab Smaradhahana, karya Empu Dharmaja.
 

6) Kitab Lubdaka dan Kitab Wrtasancaya, karya Empu Tan Akung.

7.kerajaan kutai, tarumanegara, sriwijaya, mataram, kediri, singasari, majapahit

8.Prasasti ini memperingati pemberian anugerah Raja Jayabhaya kepada Desa Hantang dengan 12 desa yang masuk dalam wilayahnya berupa prasasti batu yang memuat pemberian hak-hak istimewa kepada penduduk Desa Hantang beserta wilayahnya. Adapun sebabnya ialah pada suatu ketika penduduk Desa Hantang dengan 12 desa yang masuk dalam wilayahnya datang menghadap raja dengan perantara guru raja yaitu Mpungku Naiyayikarsana dengan permohonan agar prasasti yang ada pada mereka sebagai anugerah raja yang di-dharma-kan di Gajapada dan di Nagapuspa yang ditulis di atas daun lontar (ripta) dipindahkan ke atas batu (linggapala), dan ditambah dengan anugerah Raja Jayabhaya sendiri.

9.•Kitab Sutasoma.

•Kitab Arjunawijaya.

•Kitab Pararaton.

•Kitab Sorandakan.

•Kitab Ranggalawe.

•Kitab Usana Jawa.


10.Kerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821. Kekuasaan Karangasem melemah, terjadi beberapa kali pergantian raja. Tahun 1825 I Gusti Made Karangsem memerintah dengan Patihnya I Gusti Ketut Jelantik sampai ditaklukkan Belanda tahun 1849. Pada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik.

Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda.


11.Kertanegara dan Jayanegara

12.Gajah Mada dapat menyatukan wilayah Nusantara dengan benar-benar melaksanakan Sumpah Palapa yang ia ucapkan ketika diangkat menjadi Mahapatih Majapahit. Perluasan Majapahit ini berkat jasa Gajah Mada yang bersumpah tidak akan istirahat (amukti palapa) jika belum menyatukan Nusantara.


13.pada masa kertanegara, agama hindu buddha berkembang dgn baik bahkan terjadi sinkretisme antara kedua agama dan menjadi bentuk Syiwa-Buddha

14.Kekuatan besar Nusantara yang memiliki kekuatan integrasi secara politik selalu dihubungkan dengan kebesaran Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Kekuatan integrasi secara politik di sini maksudnya adalah kemampuan kerajaan-kerajaan tersebut dalam menguasai wilayah-wilayah yang luas di Nusantara di bawah kontrol publik di bawah pengawasan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dengan demikian, pengintegrasian antar pulau secara lambat laun terbentuk.


15.Akulturasi adalah proses penggabungan antara 2 budaya, dulu di Indonesia terdapat animisme dan dinamisme, dan datang agama hindu, maka terjadi akulturasi budaya, masyarakat masuk ke agama hindu tetapi tidak meninggalkan kepercayaan dahulunya.